Judul buku : Magic by The Mouthful
Penulis : Kathryn Littlewood
Penerbit : Noura Books
Tahun terbit : 2018


Lagi-lagi Asosiasi Internasional Penggilas Adonan berulah! Dengan bantuan Bibi Lily, mereka mencuri Larutan Venus milik Keluarga Bliss! Kali ini atas arahan si jahat Count Caruso, dengan tujuan yang lebih kejam daripada sebelumnya! Dengan setetes Larutan Venus pada tiap potong Kue Alaska yang lezat, orang yang menyantapnya bisa diperbudak sesuka hati. Celakanya, bukan sembarang orang yang menjadi sasaran, melainkan para pemimpin negara peserta konvensi Dewan Kerja Sama Kuliner Internasional.

Rose, sang Master Pembuat Kue, panik! Dia masih 13 tahun, dan sekali lagi keselamatan dunia berada di tangannya. Apa yang harus dia lakukan?


Magic by The Mouthful merupakan buku ke-4 dari dari Bliss series karangan Kathryn Littlewood.
Awalnya aku pikir series ini hanya trilogi saja, tapi pada kenyataannya pada tahun 2018 terbit buku ke-4 nya.

Seperti buku pemdahulunya, dilihat dari kover saja sudah terlihat menggiurkan dan lezat. Aku gak pernah kecewa dengan kover-kover seri Bliss ini. Terlihat magis dan cantik.

Petualangan yang disajikan sama menggiurkannya dengan kovernya. Penuh sajian-sajian lezat, yang bikin semua orang yang membacanya aku yakin pengen mencoba semua resep-resepnya. Aku pun pengen mencoba semuanya dari buku 1, tapi aku lupa kalau buku ini buku tentang sihir dan resep yang ditulis pun masih kuno. Gimana nggak, bayangkan kalian membaca resep dengan tulisan "pakai api kecil dengan waktu 4 lagu" atau sejenisnya haha. Atau resepnya yang aneh seperti "Bunga Pencerahan", atau "Bola kristal", atau "Larutan Venus", gimana kita melakukannya? Hihihi. Ah aku semakin jatuh cinta dengan imajinasi penulis. Sangat luar biasa.

Perkembangan karakternya pun aku sangat suka. Tidak ada yang menyebalkan, kecuali tokoh antagonisnya. Tokoh Rose pun berkurang kadar menyebalkannya. Aku sempat kesal dengan Rose yang selalu memaksakan keadaan pada buku ke-2. Semuanya harus! Untung saja di buku ini dia sempat mengalami kegagalan, sehingga dia terasa lebih manusiawi. Ah terlebih, Devin, anak cowok yang disukainya juga menyukainya. Jadi aku merasa lebih menyukai Rose di buku ini ketimbang buku sebelumnya.
Jangan lupakan juga, kakaknya, Thyme yang semakin narsis (aku betah baca kalo ada dia. Celetukannya menyenangkan), dan kedua adiknya, Sage si Pangeran Skotlandia palsu yang selalu menebarkan lelucon (yang tidak lucu!), dan Leigh yang aku bayangkan sebagai balita usia 4 tahun yanh sangat enerjik. Ke-4 bersaudara ini saling melengkapi, saling membantu, saling mendukung, dan terlihat saling menyukai satu sama lain. Aku selalu menyukai saudara kandung yang saling mendukung dan menyukai. Seperti keluarga bahagia bagiku haha.
Dan yang bikin aku shock adalah perkembangan karakter Lily atau El Tiablo atau Tia Lily (terserah kalian mau panggil yang mana). Wah. Aku cukup terkesan. Bukan. Mungkin memang terkesan. 100% aku menyukainya :)

Kali ini latar belakang di Washington D.C, ibukota Amerika Serikat. Anak-anak Bliss (+Devin) pergi ke sana dengan tujuan menolong orang tuanya yang diculik.
Plot ceritanya pun tidak dipaksakan. Mengalir sebagaimana seharusnya. Tidak selalu berhasil dalam misi, tapi itulah yang bikin seluruhnya menjadi asik untuk dibaca dan menebak-nebak apa yang harus mereka semua lakukan. Jadi berfikir, walaupun penyihir, tapi juga bisa gagal hehe.

Tapi, walaupun sesuka itu dengan buku ini, ada beberapa hal yang ganjil. Atau "instan". Mereka keluarga penyihir pembuat roti. Tapi aku gak tau kalau mereka bisa menerawang apa yg akan terjadi atau apa yg mereka butuhkan. Bagiku aneh, karena mereka melakukan misi secara tiba-tiba, tidak tau situasi dan kondisi bagaimana.

Walaupun begitu, seperti yg aku ulas diatas, buku ini layak dibaca dan dikoleksi. Menakjubkan. Menggiurkan. Dan lezat.